Etika Tidur dan Bangun Tidur Dalam Islam

Etika Tidur dan Bangun Tidur Dalam Islam


Ternyata ada etika tidur dan bangun tidur dalam Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan bukan hanya itu saja, semua kegiatan kita sehari-hari diatur dalam Islam. Khusus untuk aktivitas tidur dan bangun tidur, ada hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai umat Islam dan semua ini adalah ajaran Rasulullah SAW sehingga bukanlah omong kosong belaka. Ini dia apa-apa saja etika yang juga terdapat pada hadits-hadits.

6 Etika Tidur dan Bangun Tidur dalam Islam
  1. Tidur Lebih Awal
    Tidur lebih awal ternyata ada dalam hadits dan sumbernya adalah dari ‘Aisyah Radhiallaahu anha yang menyatakan bahwa tidur lebih awal pada malam hari merupakan kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun beliau akan bangun pada penghujung malam untuk mengerjakan shalat (Mutafaq ‘Alaih).
    Disebutkan juga di dalam hadits Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235) bahwa tidur terlalu malam apalagi sebelum shalat Isya itu sangat dibenci oleh Rasulullah Muhammad SAW, apalagi ditambah dengan mengobrol yang tidak ada isi dan manfaatnya.

  2. Berwudhu
    Berwudhu tidak hanya dilakukan sebelum shalat, tapi ketika akan tidur pun perlu berwudhu, seperti yang dinyatakan dalam HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim no. 2710 bahwa barangsiapa akan tidur, hendaklah berwudhu seperti berwudhu ketika akan mengerjakan shalat. Hal ini merupakan salah satu etika sebelum tidur dalam Islam yang patut untuk tidak hanya diperhatikan tapi juga dilakukan mulai sekarang.

  3. Membaca Do'a
    Membaca doa sebelum tidur tentu akan memberi rasa aman, dan hal itulah yang juga dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebelum tidur dan terdapat di dalam HR. Muslim dengan membaca doa: “Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup” atau “Bismika Allahuma Amut wa Ahyaa”. Bangun tidur pun membaca doa seharusnya tidak dilupakan, dengan memanjatkan doa: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali” atau “Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur.

  4. Mengibaskan Seprei
    Etika tidur sesuai sunnah lainnya adalah mengibaskan sprei tiga kali tepat sebelum membaringkan tubuh di tempat tidur. Ada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu yang menyatakan bahwa barangsiapa akan tidur di tempat tidur, kain pada tempat tidur tersebut wajib dikirapkan lebih dulu karena ia tidak tahu ada apa di atas kain tersebut atau di tempat tidurnya. Kain perlu dikirapkan tiga kali.

  5. Membaca surat-surat An-Naas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlash
    Membaca surat-surat An-Naas, Al-Falaq, dan Al-Ikhlash juga merupakan hal yang termasuk di dalam etika tidur seorang muslim menurut sunnah seperti yang ada berbunyi dalam HR. At Tarmidzi di mana Aisyah ra. mengatakan bahwa tiap berbaring di tempat tidurnya, Rasulullah Muhammad SAW mengumpulkan kedua telapak tangannya, meniupnya serta dibaca pada keduanya surat An-Naas, Al-Falaq, serta Al-Ikhlash. Kedua tangan tersebut lalu digunakan untuk menyapu seluruh badan yang bisa disapu, mulai dari bagian kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukannya tiga kali.

  6. Muhasabah
    Muhasabah sebelum tidur alias introspeksi diri juga penting dan dianjurkan karena segala perbuatan selama sehari penuh sebaiknya memang dievaluasi. Jika yang dilakukan selama sehari adalah perbuatan baik, jangan lupa untuk memuji Allah Ta’ala, tapi kalau setelah introspeksi kemudian mengingat bahwa hari itu tidak melakukan perbuatan baik, mohon ampunanlah kepada-Nya dan bertaubat.
Ternyata kalau mau tidur sebaiknya tidak langsung merebahkan diri ke tempat tidur lalu memejamkan mata siap ke alam mimpi, begitu juga ketika bangun tidur. Ada etika-etika yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, seperti etika tidur dan bangun tidur dalam Islam yang bahkan dilakukan oleh Rasulullah sendiri.

Sumber: http://www.kumpulanmisteri.com/2015/05/etika-tidur-dan-bangun-tidur-dalam-islam.html
Previous Post
Next Post

post written by:

0 Comments: